Monday, April 28, 2025

Dialog-Dialog (Menentang Tuhan)

seberapa kecil engkau merasa

berdiri di tepi Ngarai Bryce

                        tetapi kita selalu kecil

ayahku kembali mulai filosofis

untuk menyebut mengembara menjauh dari siapapun

dia mungkin sudah

bicara kebodohan satu jam

dengannya kami memahat waktu menjadi kehidupan

hidupku bukanlah hidupku

bahwa aku harus mengatakan aku         bahwa aku adalah anak perempuan yang

dianakperempuankan

bahwa kita mungkin berpikir berbeda

bahwa kita berdiri di selisih yang lain

jauh satu sama lain di suatu hari yang berubah tak terkendali dari kejauhan

karena inilah tangisannya mencuci kata-kataku dengan bantahan yang sama

tetapi kita selalu kecil

untuk mengatakan

                                    kita tidak sebagus di sini atau di sana

dalam statisnya jam ketika aku memanggil senja

dan dia memanggil makan malam

                                    hening menahan nafasnya

(“aku belum mati. Tak ada yang tersisa, biarkan saja ‘yang untuk diucapkan’”)

menggangguku bahwa ia mendaku mengetahui pikiranku

ketika lebih sering suatu pikiran bersembunyi seperti matahari dalam kabut

aku meminta padanya sebuah ngarai

sebuah gambar ia menantang kemampuan langit paling biru

bukankah terlalu berlebihan membayangkan ia berdiri dalam pesona

                                    apakah kau melihat dahan pinus aspen yang
                                    pendiam lebih suci-ketimbang-pohon-pohonmu

                                    apakah kau melihat pengairan yang kalem sebuah sungai
                                    sebuah anak sungai dan menjauh ke barat

                                    laut dan negeri kelahiranmu

aku tidak berpikir engkau akan menggunakan sebuah kata

seperti orang suci yang memperhatikanmu dari tempat di mana suaranya duduk sendirian

(taksetuju dan ayahku yang kesepian)

                                    apa yang akan kau dapatkan untuk makan malam ini

                                    berapa kali engkau akan menutup sirkelmu
                                    malam ini

                                    siapa yang akan bicara padaku dan mengapa
                                    malam ini                

                                    ya aku bilang sepanjang waktu

                                    suci suci suci

                                    aku tidak bermaksud aku bermaksud atau mengerti

Dialogues (Againts God) (The Nation, April 18th 2025) 
Jennifer Chang ()

Wednesday, April 16, 2025

Batu Hitam Pada Sebongkah Batu Putih

Aku akan mati di Paris dengan hujan badai
pada suatu hari yang sudah ada dalam ingatanku
Aku akan mati di Paris–dan aku tak akan malu–
Barangkali di hari Kamis, sebagaimana hari ini, di musim gugur.

            Bakal di hari Kamis, karena hari ini, Kamis, ketika aku
      menceritakan
baris-baris ini, ku bertumpu pada lengan atasku dengan suasana hati yang buruk
dan, hari ini seperti tak pernah sebelumnya, aku membalikkan badan,
dengan semua jalanku, untuk melihat diriku sendiri.

            Cesar Vallejo telah mati: mereka terus memukulinya,
semua orang, sekalipun ia tak melakukan apapun pada mereka,
mereka melakukannya dengan keras terhadapnya dengan tongkat dan keras

            juga dengan tali: para saksi adalah
para hari Kamis dan tulang-tulang lengan atas,
kesendirian, hujan, jalan-jalan…

Black Stone on A White Stone (Poetry–April 2008) dari judul asli ‘Piedra Negra Sobre Una Piedra Blanca’ terjemahan Rebecca Seiferle.

Cesar Vallejo (1892-1938)
 

Sunday, April 13, 2025

Tanpa Judul

30 Desember 2023

Dan sehari berlalu, dan tank-tank, dan langit adalah festival anak-anak melayangkan layang-layang, dan darah
                         mengalir di belakang sebuah mobil yang terengah-engah
Dan sehari berlalu, dan pesawat-pesawat, dan tenda pengungsi
melakukan pertaruhan
                         dengan waktu: musim dingin terlambat.
Dan sehari berlalu, dan para penembak jitu, dan di pasar saja tak ada garam:
maka aku berkata:
                         jangan cemas, para pedagang punya banyak kesedihan.
Dan sehari berlalu, dan artileri, tetapi penguburan tetanggaku berjalan
dengan
                        perlahan, mengapa terburu-buru di waktu seperti ini!
Dan sehari berlalu, dan siaran berita baru, dan ketika senja datang, sedikit
                        gembira mendapati kami semua di sana tanpa satupun yang hilang,  
                        kecuali rumah.

(Diterjemahkan dari Bahasa Arab oleh Emma Zghal, Khaled al-Hilli, dan Ammiel Alcalay untuk Brooklyn Translation Collective.)

Untitled (The New Yorker -March 18th 2025)
Nasser Rabah (1963– )