Thursday, November 6, 2025

Maaf karena Menjadi Ada

Di Art Chat, Jamie membangun sesuatu.
Aku akan menawarkan dia adegan-adegan kecil
Kekakuan atau keintiman–
Di kedai cukur seukuran lemari dinding di mana
Sang lelaki botak, yang nyaris bernafas di pipiku,
Mengomentari gelombang rambutku.
Atau di toko mineral, di mana udara
Adalah udara keabadian–kayumerah
Jatuh ke tanah hutan-hujan, pada akhirnya
Menjadi penyangga buku. Momen-momen
Ketika engkau merasa baru menetas
Engkau tak tahu di mana menempatkan dirimu–
Maaf karena menjadi ada. Atau waktu aku menabrak
Sebuah pose besar di pesta cocktail
Dan kemudian menyadari aku berada di samping
PowerPoint dan harus menjadi patung
Untuk tiga puluh menit berikutnya. Jamie melakukan
Sebuah gerakan kecil di permukaan dadanya
Yang seperti memindahkan setiap tisu Kleenex
dari satu kotak sekaligus dan itu menyembuhkan–
Sakit, kesedihan, tak menjadi! Aku bisa melihat
Lagu, tarian. “Ini adalah sebiji telur besar.”
Ipar laki-lakiku mengirimkan sebuah gambar
karya pahat dari Seoul. “Sebiji telur
memiliki bentuk yang sederhana tetapi bermakna kemungkinan
Tak terbatas. Hidup dimulai dan semua hal
Diciptakan dengan gerakan osilasi yang halus
Terasa dari keOvalannya”. Eja seperti itu.
Sebiji telur mesti retak, adalah rahasia.
Harus selalu dalam proses menjadi retak:
Menghasilkan bulu, kebaruan, sayap.
Ketika angin mengepak melalui Katalog
Noguchi di pekarangan, ia menjedakan
Jantung 1000 Tenagakuda. Terbang
Melewati Miss Universe yang Melebar
Dan datang untuk beristirahat dalam sebuah fotonya
Merakit Sosok di bengkelnya.
Selalu dan selamanya merakit
Sosok, dengan sepasang celana bertali.
Maaf karena menjadi ada. Lalat hitam mendarat
Di punggung pergelangan kakiku dan menggigit.
Telur berukir sidik jari
Seorang manusia. Dunia yang panjang, dan pola-pola
Terlempar besar dan kecil. Di halaman rumput
Tanpa batas, seorang bocah lelaki berlari dengan raket
bulutangkis di satu tangan–berfoto untuk sebuah
Gambar perspektif dengan burung-burung kecil–
Dan sebuah bak kecil pembawa jala di sisi lainnya.
Jantung 1000 tenagakuda telah hilang.
Sosok tidak akan pernah dirakit lagi.
Momen terkecil, adegan termungil:
Pandangan yang melintas antara
Aku dan ibunya
Ketika aku melihat itu adalah sesuatu yang hidup.

Sorry For Existing (The New Yorker, November 3th 2025)
Patricia Lookwood (1982 - )